Menggali Latar Belakang dan Tempat Setting

Menggali Latar Belakang dan Tempat Setting

Jakarta, AksaraJingga.Com - Menggali latar belakang dan tempat setting adalah langkah penting dalam penulisan novel yang memungkinkan penulis untuk menciptakan dunia fiksi yang hidup dan meyakinkan. Latar belakang merujuk pada sejarah, budaya, sosial, dan politik dunia fiksi, sedangkan tempat setting merujuk pada lokasi konkret di mana cerita berlangsung. Dalam artikel ini, akan dijelaskan secara mendalam dan detail tentang pentingnya menggali latar belakang dan tempat setting dalam penulisan novel, serta contoh penerapannya.

a. Menggali Latar Belakang

1. Sejarah

Penulis perlu membangun sejarah dunia fiksi yang kredibel dan konsisten. Ini melibatkan menentukan peristiwa penting, seperti perang, revolusi, atau bencana alam, yang dapat mempengaruhi kondisi saat ini dalam cerita.

Contoh:

Dalam novel fantasi, penulis dapat menciptakan sejarah di mana sebuah kerajaan pernah dijajah oleh kekuatan jahat, dan konflik dalam cerita terjadi ketika ancaman tersebut muncul kembali.

2. Budaya

Menjelajahi aspek budaya dalam dunia fiksi membantu menciptakan karakter yang kompleks dan realistis. Ini melibatkan membuat tradisi, norma, bahasa, dan sistem kepercayaan yang unik.

Contoh:

Dalam sebuah novel ilmiah, penulis dapat menciptakan masyarakat alien dengan budaya yang sangat ritualistik, di mana karakter utama harus memahami dan beradaptasi dengan aturan-aturan yang berbeda.

3. Sosial dan Politik

Memahami struktur sosial dan politik dunia fiksi membantu menggambarkan ketegangan, konflik, dan kesenjangan antara karakter-karakter yang berbeda.

Contoh:

Dalam sebuah novel distopia, penulis dapat menciptakan masyarakat yang terbagi menjadi dua kelas sosial yang bertentangan, di mana konflik dalam cerita muncul dari kesenjangan yang ada.

b. Menentukan Tempat Setting

1. Deskripsi Fisik

Mendeskripsikan tempat setting secara rinci membantu pembaca membayangkan lokasi cerita dengan jelas. Ini melibatkan menggambarkan fitur fisik seperti cuaca, arsitektur, flora, fauna, dan ikonik geografis.

Contoh:

Dalam sebuah novel petualangan, penulis dapat mendeskripsikan sebuah hutan yang lebat dengan pepohonan yang menjulang tinggi, suara binatang liar, dan suhu lembab yang menghasilkan atmosfer yang tegang dan misterius.

2. Lingkungan Sosial

Menentukan lingkungan sosial tempat setting berarti mempertimbangkan aspek seperti demografi, tingkat kekayaan, dan tingkat pendidikan di area tersebut.

Contoh:

Dalam sebuah novel realistis, penulis dapat mengatur tempat setting di sebuah kota kecil yang miskin dengan komunitas yang saling tergantung satu sama lain untuk bertahan hidup.

3. Periode Waktu

Menentukan periode waktu tempat setting memberikan konteks sejarah yang lebih luas untuk cerita. Hal ini melibatkan mempertimbangkan keadaan sosial, teknologi, dan kehidupan sehari-hari pada saat itu.

Contoh:

Dalam sebuah novel sejarah, penulis dapat mengatur tempat setting di Paris pada era Renaisans, menciptakan suasana dan gaya hidup unik yang hanya dapat ditemukan pada periode waktu tersebut.

Menggali latar belakang dan tempat setting dalam penulisan novel memberikan dasar yang kuat bagi pengembangan karakter, plot, dan atmosfer. Dengan menyelidiki sejarah, budaya, sosial, dan politik dunia fiksi, serta menciptakan tempat setting yang mendetail, penulis dapat menciptakan dunia yang autentik dan mendalam bagi pembaca untuk terlibat.

Contoh:

Dalam novel fantasi epik "The Lost Kingdom", penulis menggali latar belakang dengan menciptakan sejarah yang rumit bagi kerajaan utama dalam cerita. Mereka menetapkan bahwa ribuan tahun yang lalu, kerajaan itu diselamatkan oleh seorang pahlawan yang mengorbankan nyawanya untuk mengalahkan kekuatan kegelapan yang mengancam. Namun, sekarang ancaman itu bangkit kembali, dan kerajaan tersebut harus bergantung pada keturunan pahlawan untuk melawan.

Sementara itu, penulis juga menentukan tempat setting dengan mendeskripsikan kerajaan utama yang terdiri dari kota megah dengan istana yang menjulang tinggi, pasar yang ramai, dan taman-taman yang indah. Mereka menggambarkan sistem kelas sosial yang jelas, di mana bangsawan hidup mewah sementara rakyat jelata berjuang untuk mencari nafkah. Lingkungan sosial ini menciptakan ketegangan dan konflik dalam cerita, sementara atmosfer kota dan istana memberikan nuansa misteri dan keajaiban.

Kesimpulan

Dengan menggali latar belakang dan tempat setting secara mendalam, penulis "The Lost Kingdom" berhasil menciptakan dunia fiksi yang kaya dan menggugah imajinasi pembaca. Melalui pemahaman yang kuat tentang sejarah, budaya, sosial, dan politik dunia fiksi, serta penggambaran yang detail tentang tempat setting, novel ini mampu memikat pembaca dan membawa mereka ke dalam petualangan yang mendebarkan.


Aksara Jingga

Media literasi yang mencakup komunitas dan pasar permintaan

Post a Comment

Previous Post Next Post