Hal yang Wajib Kamu Hindari Saat Kamu Sedang Selesaikan Penulisanmu

Hal yang Wajib Kamu Hindari Saat Kamu Sedang Selesaikan Penulisanmu - AksaraJingga.Com
Hal yang Wajib Kamu Hindari Saat Kamu Sedang Selesaikan Penulisanmu - AksaraJingga.Com

Editor: Nana

Halllo gengs! Gimana kabarnya? Semoga sehat, ya! Dan jangan lupa untuk menjaga kesehatan setiap hari nya, karena mencegah lebih baik dari pada mengobati.

Dan pada kesempatan kali ini, saya akan bawakan materi kepenulisan dengan tema yang sudah tertera di atas.

Perlu kamu ketahui, bahwa tulisan yang baik adalah tulisan yang selesai. Selesai di sini artinya adalah selesai secara keseluruhan cerita awal hingga akhir, bukan hanya selesai chapter 1 saja.

Untuk itu penting bagi kamu untuk bisa fokus menulis dari awal hingga akhir, terutama bagian akhir cerita yang sifatnya begitu krusial, karena tentu sebagian besar pembaca menginginkan ending yang pecah, yang bagus dan mengesankan. Untuk itu, berikut saya akan memberikan materi untuk hal apa saja yang harus kamu hindari saat menyelesaikan tulisanmu.

Enjoy reading-!!

1. Menyepelekan

Ketika kamu merasa baik, karena sudah berhasil menulis dari awal hingga akhir kamu tidak boleh mempunyai menyelepekan tulisamu. Contoh, 'Ah, karena sudah mau selesai biarin aja lah dulu tinggal bagian akhir doang habis itu beres semua.' Nah, hal  seperti itu tidak boleh kamu contoh, ya! Justru sebaiknya kamu harus tetap fokus dan konsisten untuk menyelesaikan tulisanmu sampai benar-benar tuntas.

2. Keluar Outline

Ketika kamu merasa sudah menulis dengan rapi, sesuai dengan outline yang kamu rangkai sedemikian rupa namun, ketika menulis bagian akhir kamu merasa atau kamu berpikir untuk mengubah alur ceritamu secara mendadak itu sama dengan kamu keluar dari outline yang sudah kamu rancang dari awal. Outline bisa saya artikan mudahnya sebagai sebuah kerangka yang menunjang sebuah cerita namun, ketika kamu merubah begitu saja kerangka yang sudah di susun dengan baik dan berjalan lancar kamu bisa saja merobohkan bahkan menghancurkan kerangka tersebut jika kamu bertindak ceroboh dan tidak berhati-hati.

Kerangka yang sudah tercipta dengan baik, yang membantumu menulis hingga akhir bisa saja menjadi bencana jika kamu seenaknya keluar dari outline itu. Menambah atau mengurangi alur cerita memang tidak salah namun, jika untuk merubah sebaiknya kamu pikirkan baik-baik supaya jangan sampai apa yang telah kamu kerjakan berakhir berantakan.


3. Menunda-nunda

Selanjutnya adalah menunda nunda ini lah yang harus kamu hilangkan. Pembaca memang bisa atau terbiasa menunggu cerita di publish, tapi jika terlalu lama mereka pun akan malas untuk menunggu dan berakhir pergi ke cerita lain, atau mereka juga bisa saja mengghosting ceritamu, dalam arti meski kamu sudah publish mereka tidak tertarik lagi untuk melanjutkan membaca dan memilih mengabaikannya atau bahkan menghapus ceritamu dari daftar bacaan atau perpustakaan mereka. Jadi, sebaiknya kamu harus bisa mengusahakan untuk menulis dengan cepat agar pembacamu tidak kehilangan respect.

4. Revisi

Selagi tahap penyelesaian tulisan alangkah baiknya kamu jangan merevisi tulisanmu di tengah jalan, alias belum selesai sepenuhnya. Why? Karena, itu bisa membuyarkan kefokusanmu dalam menulis. Lebih baiknya selesaikan dulu tulisanmu baru setelah itu kamu bisa merevisi nya sekaligus. Selain itu, merevisi saat tulisanmu sudah selesai itu akan jaug efisien dan tidak memakan waktu di banding ketika kamu merevisi ketika belum tuntas menulis, karena itu kamu bisa merevisi beberapa kali.


5. Menambah Karakter Baru

Hal ini harus menjadi perhatianmu jika seandainya kamu menambahkan karakter baru mendekati akhir ceritamu. Jangan sampai karakter baru yang kamu hadirkan malah mengesampingkan tokoh utamamu. Alangkah baiknya jika kamu menambah karakter baru itu untuk mendukung tokoh utama dan bisa juga sebagai pendukung penyempurnaan ceritamu. Dan perlu di perhatikan juga untuk karakter baru ini pada saat di masukan harus sesuai dengan alur yang sesuai, yang logis dan tidak datang tiba-tiba tanpa alasan yang jelas, karena itu bisa menimbulkan tanda tanya bagi pembaca.

6. Penyelesaian Masalah

Pastikan dengan baik, baca dengan seksama dan teliti dengan benar tulisanmu mendekati akhir penulisan. Perhatikan dan cermati bahwa permasalahan yang kamu hadirkan selesai dengan baik, menemukan titik terang dan penyelesaiannya sendiri. Jangan sampai ketika kamu menulis bagian akhir, tapi dengan permasalahan yang belum selesai. Pastikan semuanya benar-benar selesai tanpa tertinggal satu pun, karena jika ada yang tertinggal itu menjadi suatu yang cukup sulit untuk di tambal ketika ceritamu sudah nyaris selesai. Dan untuk penyelesaian cerita ini buatlah senatural mungkin dan jangan terlihat di paksakan, jika memang ceritamu masih bisa dikembangkan maka kembangkan terus sebelm menuju penyelesaian masalah.

7. Ending yang Menggantung

Ada sebagian penulis yang dengan sengaja menggantung ceritanya tanpa adanya ekstra chapter atau pun penjelasan mengenai ceritanya dan itu di lihat dari sudut pandang pembaca adalah sebuah tindakan yang kurang menyenangkan, karena ceritanya yang sudah bagus, tapi akhirnya menggantung tanpa kejelasan. Lebih baik selesaikan dengan baik tidak dengan di gantung dan apabila ingin di gantung ada kan season 2 dari cerita tersebut. Jika tidak, selesaikan dengan baik dan jika ingin tambahan silahkan buat sambungan seperti series ke-2 dari cerita tersebut dengan plot yang berbeda dari series pertama.

Mungkin cukup sekian untuk materi kali ini, semoga mudah di mengerti dan bisa diterapkan dengan baik dan bermanfaat bagi kita semua. Saya mohon maaf juga apabila ada satu dua kata yang salah dan terima kasih atas perhatiannya.

Keep working and don't give up easily, cheer up guys-!!

Aksara Jingga

Media literasi yang mencakup komunitas dan pasar permintaan

Post a Comment

Previous Post Next Post