Ini Dia Perbedaan Puisi Baik dan Puisi Indah

 Ini Dia Perbedaan Puisi Baik dan Puisi Indah

19 September 223, AksaraJingga.com - Hai-hai Sobat Aksara Jinggaaa! Siapa di sini yang masih bingung bagaimana membedakan puisi yang baik dan puisi yang indah? Ngaku! 

Sejatinya, puisi mana pun itu sama saja. Puisi merupakan seni menuliskan ungkapan hati seseorang. Hanya saja, ada hal yang membedakan puisi yang baik dan puisi yang indah. Kedua puisi tersebut dibedakan oleh beberapa faktor, salah satunya isi dari puisi itu sendiri. Bisa dibilang, puisi tersebut dibedakan berdasarkan struktur dan cara penyajiannya.

Puisi Baik

Puisi baik cenderung memperhatikan bagaimana struktur puisi tersebut, seperti yang kerap kali diajarkan di sekolah. Berisikan rima, majas, bait dan diksi yang tepat, serta pesan moral. 

1. Rima dalam puisi baik

Di artikel sebelumnya, yaitu 'Hal-hal Dasar yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Menulis Puisi', sudah dijelaskan sedikit bagaimana itu rima.

Rima merupakan pola berulang yang bertujuan memperindah puisi dengan keselarasannya.  Umumnya,  rima adalah patokan seseorang menilai keindahan puisi. Persis seperti yang diajarkan sekolah. 

© Hal-hal Dasar yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Menulis Puisi | Aksara JinggaSource: https://www.aksarajingga.com/2022/06/hal-hal-dasar-yang-perlu-kamu-ketahui.html

2. Penggunaan majas dalam puisi

Majas merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menambah emosi dalam sebuah puisi. Semakin baik majas yang kamu gunakan, maka akan semakin baik pula puisimu terlihat. Semakin terasa pula tiap pesan dan juga emosi dalam puisi tersebut. Hal ini selaras dengan penggunaan diksi yang tepat.

Majas menjadi hal penting dalam puisi yang baik karena memiliki nilai tersendiri.

3. Bait rapi mencerminkan puisi baik

Bait juga punya aturannya sendiri di dalam puisi yang baik. Ada tolak ukur di mana bait menjadi hal yang dilirik di dalam puisi. Rapi baitmu, terlihat baik juga puisimu.

4. Diksi yang tepat tolak ukur puisi baik

Tidak terlalu puitis, tapi penyampaiannya tepat. Memilih kata yang tepat bisa mempengaruhi keseluruhan isi puisi tersebut. Bagaimana akhirnya majas terbentuk dan bagaimana akhirnya pesan bisa dengan jelas tersampaikan. Diksi akan selalu ada dalam penilaian puisi yang baik karena diksi inilah penentu dari segalanya.

5. Puisi baik menjelaskan pesan jelas 

Dari semua poin penting di atas, ini adalah poin  yang paling penting. Puisi yang baik adalah puisi yang pesannya tersampaikan dengan jelas. Ketika orang membaca puisi tersebut, maka orang mengerti apa maknanya. Kebalikannya, semua akan dianggap tidak jelas jika orang yang membacanya  tidak mengerti maksud dari puisinya.

Oleh karena itu, puisi yang baik memerlukan pesan yang bisa tersampaikan dengan jelas.

Contoh Puisi Baik:

“(Bukan) Tentang Puisi”

Bukanku penulis mahir
Yang mampu menyusun kata membentuk syair
Hanyaku penulis amatir
Yang selalu menulis dengan rasa getir

Mungkin engkau tak paham pada tiap diksi puisiku
yang teramat acak tak menentu
Tapi tetap engkau membaca tiap kata tulisanku
Tersenyum selembut rembulan yang membuat terpaku
Perbaiki diksi dengan hati yang tak pernah beku

Tiap-tiap tetes kata indah pada puisi
Adalah khas bagi tiap sang penulis
Katamu lembut menasehati bagai ilusi
Kemudian ku meringis

Susunan aksara yang membentuk padika
Adalah atma membentuk daksa
Terlewat unik nan menawan bak nayanika
Berbeda tetap indah selaksa

Bacalah lagi dari bait pertama puisi ini
Sedang Ku tidak membahas puisi

“Sesosok Putri”

Berdiri Putri di atas awan
Menari-nari dengan menawan
Terlihat ringan ia berjalan
Memunggung masa penuh kenangan

Nampak lincah ia bergerak
Melompat ke sana melompat ke mari
Terdengar merdu ia tergelak
Bak anila di pagi hari

Meliuk indah tangan eloknya
Melambai kasih yang tak lagi kasih
Lembut membelai kenangannya
Menerima takdir tanpa pamrih

“Langkah Kaki”

Kaki kaki yang melangkah menjalani kehidupan
Terhenti pada sebuah perhentian
Ada perkelahian hebat tak terelakkan
Sejenak memusingkan

Pada langkah kaki yang masih mencoba menapak
Mendadak banyak pilihan yang terkuak
Dari satu menjadi dua, dari dua menjadi tiga, dari tiga— menjadi memekik

Sedikit cerita tentang hidup
Melirik beban yang dipikul
Memegang dada yang nyeri berdegup
Menggenggam semangat yang resmi tumpul

Menatap lelah pada semuanya
Pada Putri Malu yang lembut namun berduri
Pada Purnama yang memerah sebab gerhana
Kaki kaki itu berhenti, menatap keduanya dengan hati yang tak lagi berseri

Puisi Indah

Jenis puisi baik seringkali digunakan untuk mengikuti lomba. Makanya puisi baik itu adalah puisi yang benar karena di dalamnya berisikan kriteria-kriteria yang menjadi penilaian.

Sementara puisi indah, seringkali jauh dari hal tersebut. Puisi indah adalah puisi yang ditulis murni dari hati. Tiap rangkaian katanya adalah murni berisikan perasaan si penulis pada saat itu. Puisi indah biasanya abstrak, tak mesti berirama, menyentuh hati, akan tetapi pesan dari puisi tersebut biasanya hanya dimengerti oleh si penulis.

1. Puisi indah itu abstrak namun penuh makna

Tidak seperti puisi yang baik, puisi indah memiliki pola yang tak menentu. Tidak ada susunan bait yang menjadi tolak ukur, semuanya tergantung dari bagaimana penulis menyampaikan isi hatinya.

2. Puisi indah tak mesti memiliki rima

Tentu puisi yang indah tidak begitu memerlukan keselarasan ini. Sebab puisi indah seringkali hanya menjadi koleksi pribadi yang tidak memerlukan penilaian rima.

3. Puisi indah pasti menyentuh hati

Puisi indah itu puisi dari hati. Apapun yang ditulis dari hati, pasti akan membuat pembacanya merasa tersentuh meskipun tak mengerti jelas apa maksud puisi tersebut.

4. Puisi indah tak memiliki pesan yang jelas

Puisi indah dibuat sesuka hati penulis. Penulis tidak perlu menyampaikan dengan jelas apa maksud dari puisinya karena puisi tersebut murni untuk dirinya sendiri. Makanya pesan-pesan dalam puisi itu tak jarang hanya diketahui penulisnya saja.

Contoh Puisi Indah :

“Perlahan menyerah”

Ada ratusan jarum yang memeluk gumpalan genggaman tangan yang begitu lembut
Aliran-aliran sedih yang meliuk-liuk pada jalur kecil yang tak memiliki akhir
Menyebarkan perasaan di setiap inci tajamnya rasa akan sekitar
Tangan-tangan lunglai bergerak elok memeluk cakrawala yang tak sepatutnya tergores

Keindahan rasa tak sepatutnya masuk mendekap tubuh mesin paling sempurna
Yang mencari cela untuk masuk lebih dalam, melukai dari dalam, menghancurkan

Tegap engkau berdiri
Cukup
Jangan ke mana
aku mundur perlahan

“Topik rindu”

Topik rindu tidak akan pernah ada habisnya
Pada kasih yang telah pergi jauh
Pada tiap sudut kota yang menyimpan kenangan
Pada tiap rintik hujan yang membawa kenangan
Pada keluarga yang terpaut jauh
Pada lagu-lagu yang membuat dejavu
Pada aroma yang selalu membawa ke masa lalu
Pada tulisan-tulisan yang selalu membekas
Pada—
Apa kataku? Begitu banyak hal yang selalu mendatangkan topik rindu
Bahkan secarik kertas tak bernyawa pun mampu membawa rindu naik ke permukaan
Dan ku akui, kini, aku merindukanmu

Nah, bagaimana? Sekarang kalian sudah mengerti apa yang membedakan puisi baik dan juga puisi indah. Perbedaannya begitu jelas, kan? Jadi jika diminta buat puisi di sekolah, kalian tidak akan salah lagi membuat jenis puisi.


Aksara Jingga

Media literasi yang mencakup komunitas dan pasar permintaan

1 Comments

Previous Post Next Post