Manfaat Menulis sebagai Media Terapi

Manfaat Menulis sebagai Media Terapi


 19 September 2023, AksaraJingga.com - Manusia tidak akan jauh dari yang namanya stress. Entah karena pekerjaan, masalah, atau bahkan hubungan dengan seseorang. Oleh karena itu manusia memerlukan sesuatu yang bisa digunakan untuk membantu mengalihkan hingga meredakan stress tersebut. Biasanya, orang memilih melakukan terapi. Banyak hal yang bisa dijadikan media untuk terapi seperti melukis, bernyanyi, membuat lagu, dan menulis.

Menulis adalah hal yang paling bagus digunakan sebagai media terapi. Dokter juga menyarankan hal tersebut karena menulis memiliki banyak sekali manfaat, seperti dapat mengasah memori, membantu memulihkan emosi, dan sebagainya. 

Selain itu, menulis adalah kegiatan sangat mudah untuk dilakukan. Bisa dilakukan saat sedang senggang, di tempat umum, atau bahkan ketika kita mengerjakan sesuatu pun. Tidak perlu tempat khusus untuk melakukannya. Tinggal siapkan buku kecil dan juga pulpen, atau pun ponsel, kita sudah bisa melakukannya.

Kita bisa menuliskan apa saja dan mengekspresikan tulisan kita ke dalam banyak bentuk. Seperti ke dalam novel, diari, jurnal, puisi, dan lain-lain.

Memilih menulis sebagai media terapi adalah keputusan yang tepat karena memiliki begitu banyak manfaat yang sangat membantu. Di antaranya,

Manfaat Menjadikan Menulis sebagai Media Terapi

1. Menulis membuat orang merasa lega karena meluapkan apapun yang sempat tertahan.

Ada banyak perasaan yang tidak bisa dijelaskan ke orang lain. Sering kali hal tersebut membuat kita menahannya sehingga membuat kita merasa memiliki beban yang begitu berat. Menulis bisa menjadi solusi bagi kamu untuk mengeluarkan perasaan itu. Menulis mirip dengan bercerita. Sama seperti kamu yang menceritakan masalahmu ke orang lain untuk, menulis juga bisa seperti itu. Bahkan mungkin menulis lebih baik karena tidak ada yang perlu kamu tutupi. Kamu bisa menceritakan segalanya tanpa takut. Tidak akan ada yang menghujat, tidak ada komentar, sehingga kamu benar-benar merasa lega. 

2. Menulis membantu pengendalian diri.

Menulis membuat kita lebih baik dalam mengendalikan emosi kita. Dengan menulis kita bisa memilih dengan tenang emosi-emosi yang tertahan. Semisal marah yang tadinya menggebu-gebu, bisa reda setelah kita menuliskan kekesalan yang mendatangkan amarah. Lalu kecewa yang luar biasa, bisa berangsur hilang setelah menuliskan penyebab kekecewaan itu dan mulai memahaminya secara perlahan.

Alhasil, kita jadi lebih terkendali. Tidak lagi meledak hingga membuat orang lain terluka dan bisa berpikir lebih jernih untuk menemukan jalan keluar yang tepat.

3. Menulis menurunkan tingkat stress.

Manfaat utama dari menulis adalah ini. Menulis membuat kita secara tidak langsung memahami perasaan kita sendiri. Konon katanya ketika kamu memahami perasaanmu sendiri, maka kamu bisa lebih mengerti diri sendiri dan membuat otak perlahan-lahan menurunkan tingkat kecemasan. Kita menjadi tenang dan menjadi bisa mengelola sesuatu jadi lebih baik. Alhasil, tingkat stress pun menjadi menurun.

4. Menulis meningkatkan kualitas hidup.

Menulis bisa melatih kita banyak hal. Menulis dengan konstan membuat kita jauh lebih terorganisir. Selain itu, menulis membuat kita terlatih untuk berkomunikasi. Lama-lama pun kosa kata bertambah dan cara kita berbahasa jadi lebih baik. Kita juga menjadi lebih dewasa karena mampu mengendalikan emosi dan membuat orang lain melihat kita dalam versi yang lebih baik.

5. Menulis bisa menjadi peluang kerja santai. 

Beberapa penulis terkenal mempublikasikan cerita hasil dari terapi dirinya dan sukses mendapatkan lirikan dari orang lain. sehingga bisa menghasilkan uang tanpa perlu usaha besar. hanya dengan menulis santai, tak perlu memikirkan waktu dan sebagainya, tapi bisa mendapatkan hasil yang bisa memuaskan.

Banyak sekali 'kan manfaatnya? Akan tetapi, demi mendapatkan manfaat dari menulis sebagai media terapi, perlu dilakukan beberapa hal agar tidak menjadi boomerang buat kita. Antara lain,

Cara Mendapatkan Manfaat Menulis Sebagai Media Terapi

1. Menulis sesuai keinginan, bukan sebab dorongan. 

Sering kali orang orang berpikir dia 'harus' menulis. Entah karena dia memang sudah menjadwalkan dirinya, atau atas permintaan orang lain. Padahal yang diperlukan di sini hanyalah 'saya ingin' karena 'saya butuh' sehingga orang yang memilih menulis bisa merasakan ketenangan yang diperlukan.

"'Saya ingin' menulis karena 'saya butuh' meluapkan emosi saya."

"'Saya ingin' menulis karena 'saya butuh' seseorang yang mengerti saya."

"'Saya ingin' menulis karena 'saya butuh' menemukan penyelesaian dari masalah saya sendiri."

Menulislah untuk dirimu sendiri, bukan untuk orang lain. Maksudnya di sini kamu memang menulis karena kamu menginginkan hal itu. Bukan karena semisal, kamu mempublikasikan cerita itu ke luar dan orang-orang tertarik, kamu mulai melupakan tujuanmu sendiri. Kamu berakhir dengan kejar-kejaran waktu agar kepuasan orang lain terpenuhi. Jika sudah begitu, nanti ujung-ujungnya kamu akan stress.

2. Menulis sebagai teman bercerita. 

Jadikan menulis sebagai teman kalian. Teman yang pengertian, teman yang bisa menampung segala curahanmu, teman yang tidak akan pernah men-judge ceritamu. 

Ketika memilih menulis, anggaplah kamu sedang bercerita pada seseorang yang sangat bisa dipercaya. Kamu bisa menceritakan segalanya dengan bebas tanpa takut ada hujatan. Kamu bisa merasa berkali-kali lebih tenang karena menjadikan menulis sebagai teman cerita mampu membantu kamu memahami dirimu sendiri.

Secara tidak sadar sebenarnya, menulis sebagai teman cerita berarti kalian memilih bicara pada diri kalian sendiri-- orang yang paling mengerti dirimu. Hal ini bisa mendatangkan berbagai manfaat positif lainnya seperti menambah semangat dalam diri.

3. Menulis untuk menemukan penyelesaian atau dukungan dari diri sendiri.

Kamu bisa membuat sebuah cerita yang berlandaskan masalahmu di waktu yang memang kamu inginkan tanpa paksaan. Secara tidak langsung kamu akan membuat karakter untuk menyelesaikan permasalahan itu. Kamu jadi memiliki beberapa sudut pandang akan masalahmu sendiri sehingga kamu akhirnya menemukan solusi yang tepat untuk permasalahan yang sedang kamu alami.

Namun, kamu harus selalu mengingat bagian ini. Kamu menulis bukan karena ingin dilihat oleh orang lain. Kamu menulis karena kamu punya tujuan untuk dirimu sendiri yaitu sebagai terapi. Alasannya agar kalian bisa terhindar dari boomerang yang bisa merugikan dirimu sendiri. Takutnya bukannya malah tenang dan stress hilang, kamu malah merasa makin tertekan.

Oleh karena itu, pahamilah kalau untuk menjadikan menulis sebagai media terapi, kalian perlu melakukan tiga hal tadi untuk mendapatkan manfaat yang diinginkan. Semoga Sobat Aksara Jingga bisa menerapkan hal tersebut dalam kehidupan kalian, ya.

Aksara Jingga

Media literasi yang mencakup komunitas dan pasar permintaan

Post a Comment

Previous Post Next Post